Senin, 10 Maret 2008

SPEAK sebuah pembuktian

Tak selamanya hitam akan menjadi pekat, tapi suatu saat nanti sebuah kebesaran dari Allah SWT akan memudarkan kehitaman itu menjadi cahaya yang menerangi kehidupan. Mungkin itu bisa menjadi gambaran dari kehidupan masa Rosulullah lampau. Ringkas cerita, Rosulullah pun sudah di NAS kan sebagai Suri tauladan untuk kita semua. Dan kelak, syafaat Rosulullah akan menyelamatkan kita di kehidupan akhir zaman.
Sebuah realita saat ini, bahwa kehidupan pluralitas di Indonesia semakin berada dalam ambang kekhawatiran. Semisal,
1. Dalam bidang politik ; Indonesia menyumbangkan medali perak sebagai negara terkorup di dunia. Indonesia hanyalah negara yang memuja ketenaran pemimpin yang tidak memikirkan solusi untuk menyejahterakan rakyatnya
2. Dalam bidang sosial ; Indonesia juga masih dipengaruhi oleh negara lain, Indonesia tidak bisa makan dengan makanannya sendiri dan ini sangat berlawanan sekali dengan keadaan alam tropis yang menghasilkan kekayaan alam melimpah ruah.
3. Dalam bidang hukum ; Indonesia semakin meniadakan supremasi hukum, Indonesia sanggup membeli hukum dengan selembar kemudharatan, Indonesia masih mengklasifikasi rakyatnya untuk mendapatkan perlindungan hukum.
4. Dalam bidang ekonomi ; Indonesia masih takut embargo, Indonesia telah berlumpurkan kapitalisme. Indonesia tak sekaya alamnya, Indonesia LAPAR, Indonesia SAKIT. Indonesia tergusur oleh bangsanya sendiri, Indonesia tidak sanggup menelan nasi dari gumpalan emas tanah kelahiranya sendiri.
5. Dalam bidang agama ; mayoritas manusia Indonesia tidak tau siapa yang memberikan nafas kehidupan untuk dirinya. Indonesia munafik. Indonesia takut akan kebenaran Allah SWT. Indonesia sudah tidak bermoral.
6. Dalam segi penghidupan ; Indonesia Plagiat sejati, yang tak sanggup menghidupkan rakyatnya untuk layak hidup.

Kesemuanya tadi hanyalah ketidaktauan kita untuk berbuat apa. Dan sekarang ini hanya bisa mengelus dada untuk ketidaknyamanan hidup ini. Dan selayaknya kita sebagai anak bangsa haruslah memperjuangkan kejayaan hidup untuk bangsa sendiri, Segala aspek kehidupan bangsa kita telah jauh dari etika kebudayaan anak Indonesia yang penuh santun. Dengan ini, atas nama bumi Indonesia tercinta marilah kita kembalikan kehidupan yang manusiawi dan penuh kebahagiaan yang telah lama kita harap dan idam-idamkan.

Solidaritas Pemuda Egalitarian Kemasyarakatan (SPEAK ) selalu mengindahkan pendapat yang konstruktif, pendapat adalah unsur kehidupan yang secara rasional merupakan sumber penghidupan. Hukum terlahir dari pendapat, entah bagaimana agama kita terlahir dari sebuah petunjuk yang tak lain juga berupa pendapat.
Salam perubahan untuk kehidupan yang diberkahi illahi.
Jazzakumullah khairan katsira

Tidak ada komentar: